Rabu, 21 Maret 2012

Pemanfaatan Jaringan Social Facebook dalam Kaitannya dengan MataKuliah KSHP

Jaringan Social ini yang biasa kita sebut dengan “FACEBOOK” atau sebutan lain “FACEBOOKERS” bagi peminatnya khususnya di kalangan remaja ini sangat memanfaatkan kembali hubungan yang lama terpendam alias “SILAHTURAHMI dengan kerabat yang jauh disana” di dalam jejaring social seperti ini, serta di kalangan masyarakat Indonesia. Dalam jejaring social ini terdapat fitur yang juga bervariatif, chatting, berbagi foto dengan kerabat, menjalin kembali hubungan dengan teman lama, video call, serta tidak terlewatkan games online yang sangat diminati oleh kalangan remaja sampai saat ini. Semakin maju Perkembangan Teknologi di Indonesia, kita sebagai penerus Bangsa dapat memanfaatkan peluang tersebut dengan menjadikan Jejaringan Social ini sebagai Sumber Belajar. Apalagi jaringan social seperti ini, dapat diakses melalui Mobile pribadi sehingga kita bisa menambah Sebuah Informasi di mana saja dan kapan saja. Hal ini dapat kita rasakan bersama khususnya bagi si pengguna facebook ini kaitannya dengan MataKuliah KSHP dalam memperoleh wawasan tentang perkembangan masalah, metode, dan hasil-hasil penelitian dalam kawasan teknologi pendidikan. Dengan tugas yang seperti ini, kami sebagai Mahasiswa mengidentifikasi, merancang dan melaksanakan penelitian yang relevan dan bermanfaat untuk berbagai keperluan, khususnya untuk penulisan skripsi. Oleh karena itu, adapun data hasil dari penelitian mengenai Pemanfaatan Jaringan Social Facebook dalam kegiatan pembelajaran di luar kelas melalui Mahasiswa di dalam Group Facebook KSHP terdapat kegiatan interaksi serta diskusi antara Dosen dengan Mahasiswa KSHP. Dapat terlihat dalam proses kegiatan pembelajaran di Group Facebook KSHP ini, masih banyak mahasiswa KSHP yang kurang aktif dalam kegiatan berinteraksi secara tidak langsung serta diskusi dengan Dosen dan Mahasiswa KSHP lainnya, dan bahkan ada sebagian dari Mahasiswa KSHP yang selalu telat dalam merespon pertanyaan dari Dosen yang diberikan terkait mengenai Pokok Bahasan di kelas. Kemudian berdasarkan hal tersebut, muncul suatu Opini/Gagasan mengenai MataKuliah KSHP di Group Facebook dirasakan kurang memberikan manfaat dan hanya membuang-buang waktu dan lebih baik distop saja dalam pemanfaatan facebook dalam MataKuliah KSHP. Masalah tersebut merupakan masalah yang menarik serta diteliti kembali oleh Mahasiswa KSHP ini. Apakah memang benar bahwa kecenderungan kurangnya keoptimalan Mahasiswa KSHP dalam mengikutsertakan kegiatan diskusi di Group Facebook KSHP di sebabkan karena kemalasan dan merasa bahwa kegiatan tersebut tidak berguna? Dalam artikel ini, saya akan mengulas sedikit dengan masalah yang terjadi pada kasus tersebut. Sebelumnya apa sih yang ada di pikiran setiap individu Mahasiswa KSHP nonreg ini, yang mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran dalam pemanfaatan jejaring social di Group Facebook MataKuliah KSHP? Nah, kita sebagai Mahasiswa dalam MataKuliah KSHP ini, merupakan penelitian sederhana yang relevan dan bermanfaat untuk belajar dalam berbagai keperluan, khususnya untuk penulisan artikel seperti ini. Penelitian sederhana ini, juga dilakukan untuk memperoleh data-data Mahasiswa KSHP mengenai Opini/Gagasan terkait dengan masalah tersebut. Data yang diambil sesuai dengan Metode Survey secara langsung dengan memberikan sebuah pertanyaan yang diberikan dalam Group Facebook KSHP. Selanjutnya, responden yang diajukan kepada Mahasiswa KSHP non reg dengan jumlah keseluruhannya ada 40 Mahasiswa. Dari data tersebut akan di terlihat sebuah gambaran jelas mengenai Opini/Gagasan Mahasiswa KSHP terhadap masalah yang terjadi di Group Facebook KSHP ini serta, memberikan umpan balik kepada Mahasiswa khususnya dalam pemanfaatan jejaring social di MataKuliah KSHP. Hasil yang diperoleh diTabulasikan sebagai berikut : Dari 40 Mahasiswa, sejumlah 26 Mahasiswa menjawab pertanyaan, dan sisanya sejumlah 14 Mahasiswa abstain atau hanya bengong tidak member respon terhadap pertanyaan tersebut. Pada saat Dosen mempostingkan pernyataan mengenai setujukah Anda bahwa KSHP di jejaring social Facebook sebaiknya di hentikan?, hanya 62% Mahasiswa menyatakan tidak setuju jika Group Facebook segera dihentikan, dengan sisa 38% Mahasiswa menyatakan untuk memberikan dispensasi waktu karena keterbatasan adanya dana dan layanan internet akan pernyataan tersebut. Sebanyak 15 Mahasiswa berpendapat menantang pemanfaatan jejaring social dalam kaitannya dengan MataKuliah KSHP sangat bagus dalam menjawab pertanyaan, sebanyak 10 Mahasiswa berpendapat jejaring social berpendapat Mahasiswa tidak siap interaksi , ada alasan tertentu yang membuat mereka tidak siap, dan sebanyak 22 Mahasiswa juga menyatakan jejaring social dalam kaitannya dengan MataKuliah KSHP sangat bagus dan dapat membuat jejaring social ini menjadi sharing, keefektifitas serta menyenangkan lainnya. Nah, dari hasil data tersebut Mahasiswa setuju untuk melanjutkan pemanfaatan jejaring social ini dalam kaitannya dengan MataKuliah KSHP (Saran, Kritik, dan Opini) agar diberi penjadwalan sehingga Mahasiswa lebih siap. Sumber : Data hasil didapatkan dengan menggunakan Metode Survey yang berisi pendapat saran, kritik, dan opini dari Mahasiswa KSHP di Group Facebook terkait dengan pemanfaatan jejaring social Facebook dalam kaitannya dengan MataKuliah KSHP. Data yang digunakan diambil dari pendapat komentar Mahasiswa KSHP pada hari Rabu 28 Februari 2012 sampai Pukul 23.00 WIB.

Selasa, 20 Maret 2012

Menjadi remaja kreatif

Setiap orang tentunya ingin menjadi remaja yang cerdas dan kreatif. Untuk itu banyak sekali cara yang mereka lakukan agar dapat berkreasi, agar dapat mengembangkan bakat yang dimiliki. Karena kreatif dan cerdas adalah modal utama bagi seorang remaja untuk meraih masa depannya. Sebanyak itu remaja yang ingin cerdas dan kreatif maka, sebanyak itulah ternyata remaja yang tidak mau mengembangkan bakat yang mereka miliki dan mengasah potensi diri mereka. Banyak sekali alasan yang mereka tuturkan. lantas apa faktor yang menyebabkan kurangnya minat generasi muda khususnya remaja untuk mengembangkan bakatnya. Pertama kebanyakan dari mereka sebelum memulai pekerjaan sudah bilang nggak bisa. kata-kata inilah yang sering terlontar dari mulut remaja ketika akan memulai suatu pekerjaan. Mereka seringkali tidak percaya dengan kemampuan yang mereka miliki dengan kata lain mereka kurang percaya diri. Inilah yang dinamakan dengan kalah sebelum berperang. seperti inikah mental generasi muda kita?. Kedua, faktor yang membuat tidak kreatif adalah belum mencoba sudah bilang nggak mau. Bahkan ini yang lebih parah lagi mereka tidak mau mencoba untuk melakukan hal-hal yang berbau positif dan mengembangkan kemampuan mereka. tidak jarang sekali kita mendengar ucapan gengsi dari remaja ketika melakukan pekerjaan yang padahal yang membuat mereka kreatif. lalu kegiatan apakah yang sebenarnya mereka inginkan yang tidak membuat mereka gengsi?. Ketiga adalah kurangnya kesadaran generasi muda untuk berkreasi, mereka lebih cenderung mengahabiskan waktu mereka dengan hal-hal yang tidak berguna. Banyak sekali kita lihat remaja yang enggan untuk mengisi waktu mereka dengan hal yang bermanfaat. Padahal semestinya di waktu muda inilah kesempatan kita untuk banyak berkreatifitas. Dengan beraktifitas bisa membantu kita untuk membagi waktu. misalnya waktu kita yang terbuang sia-sia bisa kita manfaatkan. Disamping itu dengan beaktifitas jadwal kita akan lebih teratur, sehingga kita terbiasa untuk hidup disiplin Bagaimanakah seharusnya agar menjadi remaja yang kreatif dan cerdas?. Caranya ialah dengan cara mencari jati diri kita. Pada saat sekarang ini kita remaja dalam proses pencarian jati diri. maka dari itu jangan gengsi untuk melakukan berbagai kegiatan yang belum kita lakukan karena siapa tahu dari kegiatan coba-coba tersebut kita menemukan bakat kita yang terpendam. tapi, ingat kegiatan yang kita lakukan haruslah kegiatan yang positif. Jangan melakukan kegiatan coba-coba yang berbau negatif, karena bukannya menjadi remaja yang kreatif malahan menjadi remaja yang tidak bermoral. Tidak sulit menjadi remaja yang kreatif. Hal ini tentunya berdasarkan dari keinginan teman-teman sendiri. Jika orang bisa kenapa kita nggak?. tapi ingat dalam melakukan kegiatan, sekolah tetap nomor satu, jangan sampai sekolah tinggal hanya gara-gara menekuni banyak kegiatan, ya percuma saja. Karena remaja yang kreatif itu adalah remaja yang bukan hanya sukses dalam berbagai kegiatan tapi juga sukses dalam urusan belajar disekolah.

Buat apa sekolah

Seorang ibu berkata pada anaknya” nak kalau sudah besar kamu harus jadi pegawai negeri sipil (PNS) biar hidupmu tidak susah, jangan meniru bapak dan ibumu yang tiap hari harus jualan sayur kepasar, biar bapak dan ibu saja yang bodoh dan susah cari uang liat tetangga kita itu sekolahannya tinggi coba lihat hidupnya enak kamu harus mencontoh dia” . Sementara dilain pihak seorang ibu berkata ” buat apa sekolah tinggi-tinggi ? dokter sudah ada, menteri sudah ada, guru banyak, presiden sudah ada, mendingan uang sekolahmu dibelikan sapi biar beranak-pinak lebih jelas hasilnya dari pada harus dibayarkan untuk sekolah, coba lihat si lukman itu sekolah jauh-jauh tapi setelah selesai nganggur dan akhirnya sekarang jadi sopir angkutan..” ! Sadar atau tidak, ditingkatan masyarakat opini yang terbangun mengenai dunia pendidikan (sekolah) seperti yang diilustrasikan. Masyarakat menilai bahwa salah satu alat keberhasilan seseorang bersekolah adalah sejauh mana dia mampu membawa dirinya pada status social yang tinggi dimasyarakat indikasinya adalah apakah seseorang itu bekerja dengan berpenampilan elegan (berdasi, pake sepatu mengkilap, dan membawa tas kantor) atau tidak, dan apakah seseorang tersebut bisa kaya dengan pekerjaannya? Kalau seseorang yang telah menempuh jenjang pendidikan (SLTA, D1, D2, D3, S1, S2, dan S3) lulus dan setelah itu menganggur maka dia telah gagal bersekolah. Hal semacam inilah yang sering ditemui di masyarakat kita. sekolah2Mencermati hal diatas, apakah memang praktek-praktek pendidikan yang selama ini dijalani ada kesalahan proses?, mengapa dunia pendidikan belum bisa memberikan pengaruh pencerahan ditingkatan masyarakat, lantas apa yang selama ini dilakukannya oleh dunia pendidikan kita? kalaupun yang diopinikan masyarakat itu adalah kesalahan berpikir, mengapa kualitas pendidikan di Indonesia tidak lebih baik dari negara lainnya, bukankah setiap hari upaya perbaikan pendidikan terus dilakukan mulai dari seminar sampai dengan pembuatan undang-undang system pendidikan nasional? Atau inilah yang dimaksud oleh Ivan Ilich bahwa “SEKOLAH itu lebih berbahaya daripada nuklir. Ia adalah candu.

Mencapai potensi hidup yang maksimal

Setiap orang mendambakan masa depan yang lebih baik , kesuksesan dalam karir, rumah tangga dan hubungan sosial, namun seringkali kita terbentur oleh berbagai kendala. Dan kendala terbesar justru ada pada diri kita sendiri. Melalui karyanya, Joel Osteen menantang kita untuk keluar dari pola pikir yang sempit dan mulai berpikir dengan paradigma yang baru. Ada 7 langkah agar kita mencapai potensi hidup yang maksimal : 1.Langkah pertama adalah perluas wawasan. Anda harus memandang kehidupan ini dengan mata iman, pandanglah dirimu sedang melesat ke level yang lebih tinggi. Anda harus memiliki gambaran mental yang jelas tentang apa yang akan Anda raih. Gambaran ini harus menjadi bagian dari dirimu, didalam benakmu, dalam percakapanmu, meresap ke pikiran alam bawah sadarmu, dalam perbuatanmu dan dalam setiap aspek kehidupanmu. 2.Langkah ke dua adalah mengembangkan gambar diri yang sehat. Itu artinya Anda harus melandasi gambar dirimu diatas apa yang Tuhan katakan tentang Anda. Keberhasilanmu meraih tujuan sangat tergantung pada bagaimana Anda memandang dirimu sendiri dan apa yang Anda rasakan tentang dirimu. Sebab hal itu akan menentukan tingkat kepercayaan diri Anda dalam bertindak. Fakta menyatakan bahwa Anda tidak akan pernah melesat lebih tinggi dari apa yang Anda bayangkan mengenai dirimu sendiri 3.Langkah ke tiga adalah temukan kekuatan dibalik pikiran dan perkataanmu. Target utama serangan musuh adalah pikiranmu. Ia tahu sekiranya ia berhasil mengendalikan dan memanipulasi apa yang Anda pikirkan, maka ia akan berhasil mengendalikan dan memanipulasi seluruh kehidupanmu. Pikiran menentukan prilaku, sikap dan gambar diri. Pikiran menentukan tujuan. Alkitab memperingatkan kita untuk senantiasa menjaga pikiran. 4.Langkah ke empat adalah lepaskan masa lalu, biarkanlah ia pergi... Anda mungkin saja telah kehilangan segala yang tidak seorangpun patut mengalaminya dalam hidup ini. Jika Anda ingin hidup berkemenangan , Anda tidak boleh memakai trauma masa lalu sebagai dalih untuk membuat pilihan-pilihan yang buruk saat ini. Anda harus berani tidak menjadikan masa lalu sebagai alasan atas sikap burukmu selama ini, atau membenarkan tindakanmu untuk tidak mengampuni seseorang. 5.Langkah ke lima adalah temukan kekuatan di dalam keadaan yang paling buruk sekalipun Kita harus bersikap :" Saya boleh saja terjatuh beberapa kali dalam hidup ini, tetapi tetapi saya tidak akan terus tinggal dibawah sana." Kita semua menghadapi tantangan dalam hidup ini . KIta semua pasti mengalami hal-hal yang datang menyerang kita. Kita boleh saja dijatuhkan dari luar, tetapi kunci untuk hidup berkemenangan adalah belajar bagaimana untuk bangkit lagi dari dalam. 6.Langkah ke enam adalah memberi dengan sukacita. Salah satu tantangan terbesar yang kita hadapi adalah godaan untuk hidup mementingkan diri sendiri. Sebab kita tahu bahwa Tuhan memang menginginkan yang terbaik buat kita, Ia ingin kita makmur, menikmati kemurahanNya dan banyak lagi yang Ia sediakan buat kita, namun kadang kita lupa dan terjebak dalam prilaku mementingkan diri sendiri. Sesungguhnya kita akan mengalami lebih banyak sukacita dari yang pernah dibayangkan apabila kita mau berbagi hidup dengan orang lain. 7.Langkah ke tujuh adalah memilih untuk berbahagia hari ini. Anda tidak harus menunggu sampai semua persoalanmu terselesaikan. Anda tidak harus menunda kebahagiaan sampai Anda mencapai semua sasaranmu. ( Dikutip dari : Mencapai potensi hidup yang maksimal by Joel Osteen)

Senin, 19 Maret 2012

Soft skill


Dalam kehidupan setiap individu pasti memiliki kekurangan dan juga kelebihan, dan bagaimana caranya agar kekurangan dapat diminimalisir,sedangkan kelebihan bisa dikembangkan semaksimal mungkin,untuk itu dibutuhkan pendidikan untuk mewujudkan hal tersebut dan potensi setiap individu dapat terlihat. Hal terpenting yang harus dimiliki setiap individu untuk menunjang kehidupan yang baikadalah softskill. Menurut saya softskill adalah suatu sikap dan keterampilan dari diri seseorang, dimana sikap dan keterampilan itu menunjang dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam kompetisi pekerjaan maupun keberadaannya dalam berorganisasi. Melalui softskill inilah keberadaan kita bisa sangat berpengaruh dalam masyarakat. Bagaimana tidak, seseorang yang mempunyai kemampuan berkomunikasi, mudah beradaptasi, dan menghormati orang lain yang lebih rendah tingkatannya dibandingkan dengannya pasti sangat dihormati dan sangat dihargai oleh lingkungan disekitarnya. Dan itulah salah satu manfaat dari kemampuan softskill yang kita miliki.
Jika berbicara mengenai softskill tentu kita akan mengingat hardskill, apa kaitan hardskill dengan softskill? Dan apapula perbedaanya? istilah hard skill adalah skill yang dapat menghasilkan sesuatu sifatnya visible(segera). Tidak seperti hard skill , soft skill bersifat invisible dan tidak segera. Contoh soft skill adalah: kemampuan beradaptasi, komunikasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, Hard skill dapat dinilai dari technical test atau kemampuan test. Namun bagaimana cara untuk menilai soft skill yang dimiliki oleh seseorang?
menggunakan teknik wawancara yang mendalam dan menyeluruh dengan pendekatan diharapkan kandidat-kandidat tidak hanya memiliki hard skill namun juga didukung oleh soft skill yang baik.
Namun, keseimbangan dari pertumbuhan hardskill dan softskill akan membuat Anda mengalami sukses lebih cepat dan lebih jauh dari kesuksesan yang hanya ditunjang oleh salah satu faktor tersebut. Perpaduan antara hardskill dan softskill sangat diperlukan untuk meraih jenjang karir yang tinggi atau memperluas bisnis di masa depan. Karena dalam rekrutmen karyawan perusahaan tidak hanaya memperhatikan CV atau sertifikat ketrampilan namun juga memberikan test atau simulasi untuk mengukur soft skill calon professional nya.Berikut nilai sikap kepribadian yang dibutuhkan perusahaan seperti, keberanian bertanggung jawab, jujur, rasa percaya diri, memiliki motivasi dan etos kerja, interpersonal skill, kemampuan bekerja sama , visioner, loyalitas, kemampuan memformulasikan kalimat dengan baik, kemauan belajar tinggi.