Sabtu, 29 Oktober 2011

Konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan

Felik Aslam Pohan
12511802
1PA07

Manusia sebagai makhluk sosial tentu perlu sekali mempelajari atau memperdalam budaya yang disekitarnya, tetapi untuk lebih memahami dan mengerti peradaban dunia kita tentu perlu juga mempelajari beberapa budaya dan juga hal-hal lainnya yang berkaitan dengan budaya. Berbicara mengenai budaya tentu kita berfikir luas sekali dan hampir menyeluruh kesegala bidang, diantaranya budaya manusia mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang- cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, clan, dan sebagainya.  Yang pada intinya semua mempelajari tentang permasalahan dan kebudayaan manusia.

Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk mengekspresikan hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Dalam usaha untuk memahami diri sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usaha untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usaha untuk mengatur hubungan antara sesama yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usaha memahami kebiasaan-kebiasaan sekelompok orang, yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu budaya, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah yang mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.

Karya sastra juga dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang keadaan sosial budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra tersebut dalam waktu tertentu.
Menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan Leonie dalam bukunya Sosiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan. Jadi, hubungan antara bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang subordinatif, di mana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan. Namun pendapat lain ada yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai hubungan yang koordinatif, yakni hubungan yang sederajat, yang kedudukannya sama tinggi.

Masinambouw menyebutkan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada manusia. Kalau kebudayaan itu adalah sistem yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka kebahasaan adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya interaksi itu.
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya Indonesia sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
sumber: Drs. Joko Tri Prasetya, dkk, 2000. Ilmu budaya dasar. Rineka cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar